Pada hari Rabu yang lalu, tanggal 14 Desember 2016 adalah
moment yang sangat berharga yaitu digelarnya acara Merapi Volcano Expo 2016 oleh
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG ) bersama Balai Penyelidikan
dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG ) Yogyakarta.
Acara ini diselenggarakan dalam rangka launching buku
data Geokimia Gunung Merapi Indonesia. Selain itu juga diadakan open house dari
tanggal 14 Desember sampai dengan tanggal 23 desember 2016. Dalam open house
ini pengunjung diperbolehkan melihat alat – alat dan sistem pemantauan
aktivitas Gunung Merapi di ruang monitoring BPPTKG . Di ruang monitoring
pengunjung juga bisa bertanya secara detail mengenai fungsi dan sistem yang
digunakan kepada petugas dari BPPTKG.
Tidak hanya itu, pengunjung pun dapat melihat sejarah
letusan Gunung Merapi, jenis batuan dan alat – alat yang dahulu pernah
digunakan dan saat ini disimpan di ruang eksposisi.Selain itu pengunjung maupun
masyarakat juga dapat melihat sketsa Gunung Merapi.Pengunjung pun juga bisa
bertanya langsung kepada petugas. Hal ini bisa dijadikan sebagai edukasi bagi
masyarakat.
Dalam acara Merapi Volcano Expo 2016 juga diadakan
diskusi dan dialog dengan para ahli gunung api, BPBD DIY, Forum Pengurangan
Resiko Bencana ( FPRB ), relawan, komunitas blogger, jurnalis dan masyarakat
umum. Acara ini juga menghadirkan pembicara ahli Vulkanologi Mbah Rono. Dalam diskusi dan dialog ini mengangkat topik
yang berkaitan dengan berita hoax
tentang kebencanaan yang selalu muncul setiap terjadi bencana di
Indonesia. Jadi jika terjadi bencana di Indonesia selama ini berita hoax akan sangat cepat menyebar luas
ke masyarakat dengan melalui berbagai media terutama sosial media seperti
facebook, twitter, bbm, whatsapp, line
ataupun sms.Tentu saja berita hoax atau berita palsu ini akan meresahkan
dan masyarakat dibuat panik dengan berita hoax yang tidak pasti kebenarannya.
Adapun ciri ciri berita hoax yaitu :
- Berita terkesan sensasional atau heboh, membuat yang membaca berita langsung bereaksi setelah membaca berita itu.
- Isinya sering bertentangan dengan logika umum dan ilmu penegetahuan bisa juga terdapat kontradiksi dengan fakta yang sudah umum diketahui.
- Sering menggunakan istilah yang terkesan ilmiah, yang memanfaatkan ketidaktahuan pembaca.
- Menggunakan kalimat yang terkesan mendorong pembaca untuk menyebarluaskan pesan tersebut.
- Pengirim berita tidak jelas identitasnya, tidak ada link sumber informasi.
Untuk mengantisipasi agar berita hoax ini tidak menyebar
luas masyarakat perlu waspada apabila mendapat pesan hoax / berita hoax yang biasanya bersifat heboh / sensasional,
hendaknya membaca berita tsb dengan cermat dan teliti, jika berita tersebut
memang hoax dan berdampak kecil kita bisa menyetopnya dengan tidak menyebarkan
berita tsb, tapi bila berdampak besar, meresahkan dan bikin panik masyarakat maka sikap kita adalah membantu menciptakan
suasana kondusif kembali melalui upaya pembuktian kebenaran berita tersebut ke
masyarakat.
Langkah – langkah mencari kebenaran informasi adalah
sebagai berikut :
- Kita harus tahu siapa yang menyebarkan berita tsb dan sumber berita tesebut darimana.
- Mencari tahu informasi tsb kepada pihak yang mengetahui betul berita tsb. Kita bisa menghubungi langsung melalui akun sosmed yang dimiliki, atau situs webnya yang terkait dengan berita tersebut agar mendapatkan konfirmasi lebih cepat. Menelpon langsung juga bisa.
Dengan mengetahui sumber berita yang benar dan akurat
diharapkan masyarakat tidak lagi panik dengan berita hoak kebencanaan jika
terjadi bencana di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar