Tradisi Sadranan adalah sebuah tradisi adat di Jawa khususnya Jawa Tengah yang berupa ritual mengirim atau mendoakan ahli waris beserta leluhurnya yang sudah meninggal dunia. Tradisi Sadranan diadakan tiap bulan Sya’ban tahun Hijriyah. Ada yang merayakannya di awal bulan, tengah bulan ataupun di akhir bulan. Tradisi ini masih sangat kental di daerah Jawa Tengah.
Tradisi Sadranan ini berupa Sedekahan atau Kenduri , bisa perorangan atau kelompok dan dilakukan di rumah dengan membagikan sedekah atau Kenduri yang berupa nasi beserta sayur mayur dan lauk pauknya kepada tetangga atau orang di sekitarnya.
Yang lebih unik dan ramai lagi yaitu Sedekah atau Kenduri yang diadakan di pendapa makam. Penduduk yang punya ahli waris yang sudah meninggal dan dimakamkan di makam tersebut yang mengadakan Sedekah atau Kenduri, menunya lebih lengkap. Selain nasi, sayur, lauk pauk ada juga aneka macam snack atau jajan pasar dan buah – buahan. Sesudah berdoa selesai mereka yang ikut kenduri terutama anak – anak saling berebut ( rayahan ) sedekah.
Selain Sedekah atau Kenduri tradisi Sadranan juga mengadakan nyekar ( ziarah ) ke makam ahli waris dan leluhurnya dari satu makam ke makam yang lain. Juga selepas nyekar singgah tuk silahturahmi ke sanak saudra walaupun itu saudara jauh ( hubungan kekerabatannya ), sehingga terlihat tali persaudaraan dan kekeluargaan masih tepelihara dengan baik. Begitulah tradisi Sadranan di Jawa Tengah.
The Count of Monte Cristo
15 tahun yang lalu